Friday, August 23, 2013

Tugas Sosilogi Industri



TUGAS SOSIOLOGI INDUSTRI

NAMA :          DEWI SARTIKA SARAGIH
NIM    :           D1C011044
PRODY:         TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


1.              Berikan contoh hubungan industry dengan pendidikan, bagaimana bentuk pergaulannya ?
jawab :


contoh hubungan ini dapat kita lihat secara timbal balik yaitu :
a. 
Dari sektor industry terhadap sektor pendidikan  ialah adanya kecenderungan untuk menyusun dan menerapkan kurikulum serta materi pelajaran disekolah maupun universitas agar sesuai dengan kebutuhan sektor industry.
Orang yang percaya bahwa pendidikan berfungsi mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke dunia kerja telah mendorong mereka untuk menganggap sekolah sebagai  sarana  mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Ia juga akan mendorong sekolah-sekolah untuk menyusun materi pelajaran yang secara lebih menarik dan terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari. Ia juga akan membantu memecahkan problema yang terjadi pada saat transisi dari sekolah menuju pekerjaan.
Pihak industriawan atau pengusaha mengehendaki suatu metode pendidikan yang memungkinkan lulusan sekolah atau perguruan tinggi menjadi tenaga kerja yang langsung siap pakai.                                                                                                                                            
b.  kalau dari sektor pendidikan terhadap sektor industry                                              
Pendidikan serta berbagai latihan keterampilan atau kejuruan yang ada didalam perusahaan merupakan refleksi atau perluasan dari tujuan dan nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan yang akan disampaikan kepada masyarakat luas.                                  
Sistem Magang
        Sejak abad pertengahan, system magang sudah dikenal baik dalam dunia perdagangan maupun industry. System magang  memiliki sifat paternalistic, yang menggambarkan hubungan bapak dengan anakny, antara seorang mekanik berpengalaman dengan seorang pekerja pemula.
        Walaupun sudah berusia lebih dari 20 tahun, penelitian Williams (1957) mengenai system magang ternyata masih cukup relevan dengan situasi dan kondisi sekarang.
Pendidikan serta berbagai latihan keterampilan atau kejuruan yang ada didalam perusahaan merupakan refleksi atau perluasan dari tujuan dan nilai-nilai yang terkandung didalam pendidikan yang akan disampaikan kepada masyarakat luas.
Day – release dan Sandwich course
        Day release berarti  bahwa seorang  pekerja mula yang baru masuk mendapatkan hari bebas dari pekerjaannya, biasanyya sehari dalam satu minggu kerja yang harus digunakan untuk mengikuti kursus pada berbagai jenis lembaga pendidikan teknik. Ada tingkatan kursus yang dapat diikuti oleh seorang pekerja, yaitu : pertama kursus untuk menduduki jabatan professional, kedua kursus untuk menjadi teknisi dan ketiga  untuk menduduki jabatan sebagai tenaga mekanik.
        Sandwich courses, merupakan suatu system pendidikan atau latihan dimana seorang karyawan bekerja dan belajar secara berselang-seling.
        Suatu penelitian yang telah dilakukan oleh Cotgrove dan Fuller (1972) menyatakan bahwa pengaruh Sandwich  courses terhadap posisi pekerjaan atau jabatan, sosialisasi dan proses pemilihan pekerjaan sangat kecil sekali. Satu-satunya kekuatan sandwich courses adalah kemampuannya untuk meningkatkan motivasi, prestasi dan kecakapan para pekerja.

2.     Berikan contoh hubungan industry dengan keluarga, bagaimana bentuk pergaulannya?
jawab :


Hubungan industry dan keluarga dapat dilihat pada gejala social  pada keluarga.
Adapun gejala-gejala perubahan sosial pada keluarga terkait industrialisasi yaitu :
  1. Pada keluarga tersebut cenderung bertipe konjugal dimana para anggota keluarga batih agak sama kedudukannya. Selain itu, keluarga yang mengalami perubahan akibat industrialisasi akan dijumpai hal berikut :
  • Suami – istri terlibat dalam hubungan yang setara, hubungan personal yang akrab, bersifat demokratis.
  • Usia perkawinan tidak terlalu muda, hal ini dikarenakan adanya proses belajar yang lama untuk mempersiapkan perkawinan.
  • Jumlah anak dalam keluarga relatif sedikit.
  • Angka perceraian cenderung tinggi.
2. Adanya hak-hak dan kesempatan bagi wanita untuk bekerja diluar rumah dan mencari penghasilannya sendiri.
3. Sistem ekonomi mulai lebih tergantung pada sektor industri
4. Terkait dengan perkawinan, ikatan perkawinan  yang ada lebih cenderung bersifat ekonomi. Selain itu, upacara perkawinanpun berubah, dari semula yang biasanya berdasarkan adat-istiadat daerah setempat menjadi pesta yang lebih bersifat modern.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa dalam hubungan antar keluarga dan industry, pihak industry mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap  keluarga dibandingkan sebaliknya. Tetapi bukan berarti kita mengabaikan pengaruh keluarga terhadap industry. Salah satu contoh adalah ketika goode 1964 telah mencoba membandingkan usaha yang dibangun jepang dan cina untuk melakukan industrialisasi pada abad 19 dan awal abad 20 dimulai dengan kondisi social dan ekonomi  yang relative sama, jepang telah melangkah jauh lebih maju dibandingkan dengan cina. Perbedaan pola dan system kekeluargaan diantara kedua Negara tersebut telah menimbulkan perbedaan dalam kecepatan industrialisasi. System pewarisan di Jepang memudahkan pelaksanaan akumulasi kekayaan dan nepotisme hanya sedikit  memberi dibandingkan dengan yang terjadi di Cina. Kehidupan keluarga para pegawai sering mendapat perhatian pihak majikan, karena dengan keluarga yang sejahtera, akan membuat seseorang kerja maksimal baik secara individu maupun kelompok kerja (meller 1964).  Serikat buruh juga pada umumnya menggunakan system kekeluargaan untuk melihat kesulitan para aparatnya dan ini menimbulkan pewarisan kerja yang agak ganjil dimana ayah, anak dan lainnya bekerja di perusahaan tersebut.
3. Jelaskan bagaimana industry menjelaskan stratifikasi dan berikan contohnya ?
jawab:

Munculnya industri-industri baru dalam suatu wilayah akan memberikan pengaruh besar terhadap jumlah tenaga kerja.”
Untuk penentuan lokasi industri Ginsburg (dalam Weiner, 1981:81) mengemukakan bahwa:
“… dalam hal pengangkutan maupun pembangkit serta penyaluran tenaga sangat memperluas kemungkinan pilihan tempat Industri sehingga tidak lagi terikat pada tempat-tempat dimana terdapat sumber alam tertentu, Bersaman dengan itu, luasnya kemungkinan untuk memilih tempat di atau dekat daerah-daerah metropolitan semakin bertambah karena perbaikan-perbaikan teknologi pengangkutan, sedangkan industri-industri yang makan tempat cenderung untuk diletakkan di daereh-daerah yang kurang padat penduduknya, yang terletak di pinggiran kota besar atau malah lebih jauh lagi dari pada itu. Hal ini pada gilirannya mengakibatkan makin cepatnya suburbanisasi daerah-daerah pedesaan yang letaknya di dekat kota-kota besar.”
Schneider (1993:430) berpendapat: “Salah satu akibat yang terpenting dari timbulnya industrialisme adalah terbentuknya komunitas-komunitas baru, atau perubahan serta pertumbuhan yang cepat dan komunitas yang sudah ada.” Peningkatan jumlah tenaga kerja dan pertumbuhan komunitas di sekitar industri yang cepat disebabkan oleh masuknya para pekerja pendatang dalam jumlah yang banyak dan menetap di daerah tersebut. Pertumbuhan komunitas ini dikarenakan “Industri membutuhkan tenaga kerja yang dapat diandalkan dan dapat masuk kerja setiap hari dan pada waktu yang tepat” (Schneider, 1993:430), sehingga para pekerja pendatang memilih bermukim di sekitar industri. “Seringkali orang-orang ini berasal dari daerah, ras, suku, atau agama yang berbeda-beda” (Schneider, 1993:437) yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda dengan masyarakat setempat. Komunitas masyarakat setempat yang dimaksud adalah komunitas masyarakat pinggiran kota yang mempunyai sifat dan karakter tertentu.

 Perubahan sosial pada masyarakat pedesaan akibat adanya  industri di   pedesaan
Komunitas yang ada disekitar industri, baik yang pada awalnya adalah komunitas pedesaan maupun komunitas diciptakan setelah adanya industri, mengembangkan karakteristik tertentu yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Industri memiliki pengaruh yang besar terhadap komunitas untuk
menimbulkan terjadinya perubahan di dalam masyarakat. Dampak industri terhadap masyarakat sangat banyak, misalnya dampak positifnya: terbukanya kesempatan kerja yang besar yang menyerap penganguran, munculnya prasarana dan sarana ekonomi seperti jalan dan transportasi, pasar, toko-toko, telekomunikasi, bank, perkreditan, perdagangan pergudangan, penginapan, rumah makan. Sedangkan dampak negatif dapat pula terasa seperti polusi air bersih, dan udara, pemukiman semakin sesak, meningginya temperature, kenaikan harga barang-barang, dan perbedaan yang menyolok dalam kehidupan dalam kawasan industri tersebut.

Untuk kondisi di Jambi sejauh mana industry mempengaruhi pendidikan, keluarga dan struktur masyarakatnya, jelaskan ?
jawab:

a. pengaruh industry terhadap pendidikan.
menurut saya terdapat pengaruh industry terhadap pendidikan ketika perusahaan industry mengatakan kepada pihak-pihak pendidikan kriteria-kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan seperti apa. Yang kemuadian pihak pendidikan akan mempersiapkan pelajar seperti kriteria yang dibutuhkan dunia kerja.

b. pengaruh industry terhadap struktur masyarakat dan keluarga
untuk kondisi di jambi adanya industry ini sangat mempengaruhi kepadatan penduduk. Persebaran penduduk didaerah Jambi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya penduduk dari daerah jawa pindah ke Jambi untuk mendapatkan pekerjaan di industry batu bata, industry sawit dan karet, dan industry lainnya seperti PT WKS.
Adanya industry di daerah Jambi mengubah status masyarakat jambi menjadi masyarakat industry.
jika kita melihat hubungan industry dengan keluarga yaitu ada positif dan negatifnya. Hal positif yang dapat kita lihat adanya kemajuan ekonomi keluarga. Karena mayoritas penduduk jambi yang petaninya menanam tanaman  industry seperti sawit dan karet. Penduduk lain yang bukan petani bekerja di industry itu sendiri. Kemajuan ekonomi di keluarga dapat dilihat dari kondisi rumah penduduk dan kendraan-kendraan yang dimiliki setiap keluarga. Namun ada hal-hal negative dari industry dan kemajuan ekonomi tersebut. Orang tua  yang sibuk untuk kegiatan-kegiatan ekonomi mengurangi intensitas pertemuan antara orang tua dan anak sehingga mengurangi nilai-nilai kebersamaan keluarga. Walupun kebutuhan setiap keluarga dapat dipenuhi secara maksimal namun aspek psikologis dan sosiologis keluarga diperkotaan yang disebut dengan keluarga inti sangat rentan terhadap berbagai masalah. Terbentuknya masyarakat sesuai harapan ditentukan oleh peranan keluarga dalam menjalankan fungsinya.


No comments:

Post a Comment